Mengenal diri

 Ketika kita selalu ingin dekat dengan Tuhan dimana hati selalu resah selalu bertanya tanya siapakah kita kenapa kita di ciptakan.

Dilema hidup tanpa henti hidup demi cinta yang sesungguhnya.

Cinta adalah mutiara hidup manusia hidup karena cinta.

Cinta sesungguhnya adalah cinta dengan tuhan.

Cinta dengan tuhan adalah mengenal siapa kita, untuk apa kita di ciptakan.


Demi hati yang lurus seluas samudra hamparannya meliputi mutiara dan permata, sering kali kita menemui beberapa hal yang tidak terduga, problem dan waktu selalu menjawab hasil dari sebuah pertanyaan.


Ya Tuhan kami beri kami kesabaran dan keihlasan.


Manusia pada dasarnya berasal dari tanah dan pasti akan kembali ke tanah, taukah bahwa tanah begitu hina dan kotor tempat sampah dan kotoran, yang tertampung, namun tanah selalu memberi kita makanan selalu ikhlas dan sabar tidak pernah mengeluh dan kecewa.

Itu adalah asal dari watak manusia yang sebenarnya, namun manusia sering kali lupa hal tersebut sehingga asal muasalnya lupa sehingga menjadi watak yang jahat, meskipun sejahat jahatnya watak manusia tetap watak kebaikan ada dalam lubuk hati manusia.

Ingatlah bahwa Allah selalu mengisi hati yang lurus dengan safaat yang agung, mengisi dengan kebaikan dan sifat mau pasrah serta sabar.


Hanya saja sering kali kita melupakan nasihat hati kita.


Selalu berfikir jernih dan berhati ikhlas meskipun berat.


Terkadang kita harus membimbing hati yang buta dengan nasihat dan kasih sayang.


Jangan biarkan hati kita di kendalikan hawa nafsu, sesungguhnya hawa nafsu akan menjerumuskan kita pada kesesatan yang nyata, setiap perintah nafsu pada akhirnya adalah keburukan.


Demi hatiku ini.


Ingatlah pada nasihat yang agung, bukan pada ambisi dan sifat serakah, yang tak berujung.


Pahamilah itu demi kebaikan kira.


Sesungguhnya lingkaran setan tidak akan terputus meskipun sudah memiliki emas segunung sekalipin.


Hentikan nafsumu dengan kebaikan, ajarkan hatimu untuk senantiasa bersyukur dan pasrah.

Agar hati kita selalu tenang dan bahagia.

Surga itu ada dalam hati kita, dunia adalah jembatan menuju kehidupan yang kekal, kehidupan yang bebas tanpa batas.


Apakah kita rela menukar kebahagiaan dunia dengan kebahagiaan yang kekal tak berujung.


Demi hatiku yang selalu mengingat kematian.


Sahabatku, aku sangat menyayangimu semoga rasa sayangku ini menjadi tali ikatan kita sampai ke kehidupan yang kekali.


Saat aku berfikir tentang semua itu nafasku mulai sesak hatiku mulai terdiam dan semua yang aku pandan mulai ditutupi kabut cinta.

Demi cintaku pada Tuhanku.


Aku bukanlah seorang yang hebat, bukan pula seorang yang tenar, juga bukan orang yang kaya harta dunia dan seisinya.

Tapi aku merasa bahagia karena aku di karuniai rasa cinta yang agung, rasa dekat dengan Tuhan dan rasa sabar dan ikhlas di hati ini, meskipun rasa lelah dan masalah selalu menyelimuti ku.


Lupakanlah siapa aku dan namaku yang membaca ini semoga memahaminya, dan menjadi orang sadar tentang dunia dan seisinya.


Aku sering kali bersyukur setiap aku lewat di jalan aku melihat sekeliling manusia lupa yang di benaknya hanyalah harta dan ambisi.

Jika engkau termasuk orang yang ingat hal itu maka dunia dan seisinya akan tunduk dan menjadi sampah untuk mu.

Engkau bisa makan tanpa harta tidur nyenyak di tepi sungai dan menangis merindukan Allah dan rosulnya.






Komentar